Keistimewaan Membaca Dan Mengajar al Quran al-Waliy al-Hafiiz al-Waliy al-Hafiiz

as-Sirah an-Nabawiyah

Sunday, August 20, 2017

Keistimewaan Membaca Dan Mengajar al Quran


Keistimewaan Membaca Dan Mengajar al Quran
Seseorang yang belajar al-Quran dan kemudian mengajarkan al-Quran kepada orang lain adalah insan istimewa.Orang yang telah mahir dalam al-Quran lalu ia mengajarkanya pula kepada orang lain di janjikan dengan balasan pahala cukup besar.Ini agar dapat memperluaskan ilmu Quran ke segenap lapisan masyarakat disekelilingnya.Agar ilmu tersebut tidak hanya terhenti disitu sahaja,maka terdapat hadits yang menerangkan akan keistimewaan orang yang belajar al-Quran dan mengajarkanya kepada orang lain seperti berikut:

Dalam kitab Shahihnya, Imam Al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dari Hajjaj bin Minhal dari Syu’bah dari Alqamah bin Martsad dari Sa’ad bin Ubaidah dari Abu Abdirrahman As-Sulami dari Utsman bin Affan Radhiyallahu Anhu, bahawa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ .

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.”

Terdapat juga didalam hadits yang menerangkan hal sama tentang kelebihan dan keutamaan orang yang bukan sekadar belajar Quran,malah menyampaikan ilmunya kepada yang lain:


Masih dalam hadits riwayat Al-Bukhari dari Utsman bin Affan, tetapi dalam riwayat yang agak berbeza, disebutkan bahawa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

إِنَّ أَفْضَلَكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ .

“Sesungguhnya orang yang paling utama di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.”[1].

Dua hadits diatas saling menyokong diantara satu sama lain,dimana menyebutkan akan kelebihan orang-orang yang belajar al-Quran dan mengajarkanya.Dalam memperkatakan kedudukan yang akan dicapai oleh orang yang belajar Quran,mereka kelak akan dapat duduk bersama-sama para nabi-nabi Allah di akhirat kelak.Disandarkan berdasarkan hadits berikut:

Orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan dia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di syurga bersama-sama dengan Rasul-Rasul yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang memebaca Al-Qur’an tetapi dia tidak mahir membacanya  dan nampak agak berat lidahnya kerana belum lancar. Maka dia akan mendapat dua pahala.” (HR Bukhari dan Muslim)[2].

وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَتُبَيِّنُنَّهُ لِلنَّاسِ وَلاَ تَكْتُمُونَهُ 

Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil perjanjian setia dari orang-orang yang telah diberikan Kitab (iaitu): "Demi sesungguhnya! Hendaklah kamu menerangkan isi Kitab itu kepada umat manusia, dan jangan sekali-kali kamu menyembunyikannya". Kemudian mereka membuang (perjanjian setia) itu ke belakang mereka, serta mereka menukarnya dengan mengambil faedah dunia yang sedikit. Maka amatlah buruknya apa yang mereka dapati dari penukaran (Kalamullah dan janjiNya) itu.
(A-li'Imraan 3:187)

Pahala membaca ar-Ruh (nama lain selain al-Quran) cukup besar.Ini berdasarkan sebuah hadits seperti

Pahala tiap-tiap huruf Al-Quran dijelaskan dalam sebuah Hadits dari Ibnu Masud r.a dari Rasulullah s.a.w:

Daripada Ibnu Masud r.a telah berkata bahawa Rasulullah s.a.w telah bersabda;

"Barangsiapa membaca satu huruf daripada Kitabullah maka baginya satu kebajikan dan setiap kebajikan sepuluh kali gandanya. Aku tidak mengatakan Alif Laam Miim satu huruf tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf".

Amatlah baiknya jika orang-orang yang memiliki pengetahuan didalam Quran agar turut mengajarkanya pula kepada yang lain sahabat-sahabatnya atau orang disekelilingnya.

Dari Sahl bin Mu’adz bin Anas dari bapaknya, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

” مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا فَلَهُ أَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهِ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الْعَامِلِ” رواه ابن ماجه

“Barangsiapa mengajarkan suatu ilmu, maka dia mendapatkan pahala orang yang mengamalkannya, tidak mengurangi dari pahala orang yang mengamalkannya sedikitpun” (HR. Ibnu Majah. Lihat Shahih Sunan IbnuMajah).

Seandainya setiap orang yang berilmu berkongsi ilmu disisi mereka kepada yang lain,nescaya keadaan umat saling dilimpahi dengan cahaya ilmu yang bersinar-sinar apatah lagi ilmu yang diajari adalah ilmu al-Quran disamping dapat menekuni dan mengamalkan ajaran Quran yang benar.

“Wajib bagi kalian  (untuk memperhatikan) al-Qur’an, maka pelajarilah dan ajarkanlah dia kepada anak-anak kalian. Karena kalian akan ditanya tentangnya, dengannya kalian diberikan balasan, dan cukuplah dia sebagai pemberi penringatan bagi orang yang berakal.” (Diriwayatkan oleh Abu ‘Ubaid al-Qasim bin Salam dalam kitab Fadha’ilul Qur’an)[3].

al-Quran sudah semestinya menjadi bekalan yang kekal turun temuran sebagai peringatan yang sangat berkesan.Tidak ada yang dapat menandingi kekuatan al-Quran,dan kerana itu,seseorang itu sangat rugi jika mengsia-siakan peluang hidup untuk tidak mempelajari Quran atau tidak mengajarkan Quran.Itulah satu kerugian,kerana Quran tidak ditulis oleh manusia,tidak dikarang oleh sesiapa pun manusia,tidak juga mengalami ketidak imbangan ayat-ayatnya.Semua ayat-ayatnya sangat indah dan pernuh makna.Disamping,ayat Quran memberikan penawar,penjelasan akan hukum dan soal kehidupan dan kematian,soal duniawi dan akhirat.Amatlah tinggi isi dan bahasa serta ilmu yang ada didalam Quran hingga sains tidak dapat melampaui kehebatan Quran.Ilmu al-Quran melebihi apa yang terlindung dan yang akan datang,kerana didalamnya tercatit ayat-ayat Allah s.w.t tuhan sekalian alam.Dirakamkan didalam musyaf agar dapat diambul manfaat dan dibaca berulang kali supaya,dengan pembacaan dan pembelajaran itu,dapat dijadikan pedoman dan panduan hidup.Sebaliknya,mereka yang membelakangi al-Quran,tidak akan mengurangkan sedikitpun ilmu Quran,bahkan Quran terus-menerus dimuliakan hingga hari kiamat.

Harus melihat al-Quran dan memuliakan Quran,kerana ia adalah kalam Allah s.w.t.Terdapat janji dan jaminan didalamnya buat orang-orang yang beriman,taat dan beramal soleh.Disamping terdapat beberapa peringatan-peringatan umum dan khusus agar di akhirat kelak,tidak ada orang pula yang berkata "..tidak sampai kepada kami ayat-ayat keterangan.." atau "..tidak sampai kepada kami rasul pemberi ingatan.." bahkan dikalangan mereka yang membantah itu ada orang yang belajar dan mengajarkan Quran,ketika mereka tidak mengedahkan ajaran Quran,maka mereka mencari alasan untuk terlepas daripada azab Allah s.w.t.

Ilmu Quran itu sungguh luas,maka amatlah baiknya seandainya seseorang itu menjadikan Quran sebagai sahabatnya,bahkan menjadi sumber pahala dan menjadi pemangkin untuk meraih kecintaan dan keinginan yang tinggi untuk bertemu pemilik kalam itu sendiri yakni Rabb mereka Allah s.w.t.

Tidak kah mereka yang membaca Quran itu ingin berasa mahu bertemu empunya Quran itu ?sura-surah yang mereka baca itu umpama surat cinta (dari Kekasih hati) yang dikirimkan Jibril a.s kepada umat manusia,maka adakah sesiapa yang telah menerima dengan sempurna ?,Allahualam.

Rujukan:
[1]Hadits dipetik daripada https://mutiaraalhikmah.wordpress.com/artikel/keutamaan-belajar-dan-mengajarkan-al-quran/
[2]http://www.takrim-alquran.org/belajar-dan-mengajar-al-quran-2/
[3]http://www.alsofwa.com/19986/belajar-dan-mengajarkan-al-quran-menurut-ulama-salaf.html

1 comment:

  1. Beruntunglah mereka yang pelajari Al-Quran, sesungguhnya Al-Quran akan menjadi syafaat dan teman mereka di akhirat nanti.

    ReplyDelete

Makluman Kepada Pembaca,jika terdapat kesilapan/kesalahan didalam ayat/laman ini sila maklumkan kepada kami/tinggalkan komen untuk kami betulkan dengan segera.Terima Kasih.